Google Yahoo Msn

Seputar Cara ternak burung beo nias

Di poskan oleh Unknown Pada hari Sunday, 22 June 2014 | Sunday, June 22, 2014

Bagi seorang kicau mania, memelihara burung sebagai hewan peliharaan memang sangat menyenangkan yaitu sebagai penyalur hobi. Ternyata tidak hanya itu saja ternak burung juga dapat dijadikan hobi selain itu dapat mendatangkan keuntungan sebagai penghasilan. Untuk ternak burung beo memang susah-susah gampang, artinya dengan sedikit kesabaran, ketelatenan dan kemauannya setiap orang pasti dapat melakukannya. Dan selain itu untuk pemberian pakannya tidak terlalu merepotkan karena hanya dua kali sehari. Tak heran bila banyak peternak yang sukses menternakkan burung beo di rumahnya. Sebut saja Solo, Klaten, dan Yogyakarta menjadi sentra para peternak burung beo.

Cara Menjodohkan
Sebelum di masukkan ke kandang penangkaran perlu diadakan proses penjodohan dulu agar tidak terjadi perkelahian yang dapat berakibat fatal yaitu burung yang kalah akan mati. Dalam proses ini burung jantan dan betina kita dekatkan selama kurang lebih 1 minggu. Hal ini dimaksudkan agar burung tersebut bisa saling mengenal. Tanda-tanda untuk burung yang sudah jodoh dapat dilihat pada saat burung tersebut tidur, yaitu berdampingan pada saat tidur. Jika sudah terlihat jodoh yaitu tidur berdampingan kedua burung tersebut siap untuk dimasukkan ke dalam kandang penangkaran sebaiknya pada sore hari. Setelah dimasukkan di kandang penangkaran jangan langsung ditinggal, ditunggu dulu kurang lebih selama satu jam untuk memastikan apakah burung tersebut benar- benar jodoh.

Kandang Penangkaran
Kandang untuk ternak beo yang ideal adalah 1m x 2m tinggi 2m. Di dalam kandang di beri tanaman agar kelihatan alami sehingga burung akan merasa nyaman berada di kandang. Tempat mandi juga harus disediakan karena burung beo termasuk burung yang suka mandi. Untuk tempat sarang juga harus disediakan kotak terbuat dari kayu dengan ukuran 40cm x 30cm tinggi 30cm dan diberi lubang untuk keluar masuk burung. Di dasar kandang perlu disediakan bahan untuk sarang biasanya yang sering digunakan adalah daun pinus kering.
Burung beo siap dikawinkan pada umur 10-12 bulan. Idealnya untuk betina yang baik disyaratkan berumur setahun sedangkan untuk jantan 1,5-2 tahun. Umumnya untuk betina lebih cepat dewasa dibandingkan jenis janta. Setiap Perkawinan, sepasang beo bertelur sebanyak 3-4 butir. Telur menetas selama 14 hari setelah dierami induknya.

Tips perawatan burung beo
Beo termasuk burung yang cerdas dan sering dipelihara di rumah. Usia burung ini bisa mencapai lebih dari 75 tahun jika mendapatkan perawatan yang baik.
Perawatan burung yang salah hanya akan membuat burung ini menjadi stres yang dapat membuat burung menjadi sakit yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan kematian.
Maka dari itu anda harus merawat burung beo anda dengan baik agar burung beo anda tetap sehat dan terhindar dari stres. Anda bisa menjadi teman yang baik bagi burung beo karena pada dasarnya burung ini mudah merasa bosan jika hanya hidup sendiri.

Berikut ini adalah tips merawat burung beo, yaitu :
  • Sangkar burung beo harus dibersihkan secara teratur dan sebaiknya dilakukan setiap hari.
  • Bersihkan kotoran dari kandang burung beo. Kotoran bisa berupa sisa-sisa makanan atau burung beo yang mengalami kerontokan.
  • Beri burung beo makan dua kali dan beri air segar satu kali dalam sehari.
  • Setiap jenis burung beo memiliki pilihan makanan yang tidak sama, maka anda harus mengetahui pakan yang paling tepat untuk beo anda.
  • Burung beo sangat suka bermain, maka dari itu sediakan mainan-mainan untuk beo peliharaan anda dan bermainlah dengannya.
  • Jika burung beo tidak diberi mainan burung ini akan mudah menjadi stres dan biasanya gejala stres yang ditunjukkan adalah dengan mencabuti bulunya sendiri.

Tips Membersihkan Kandang Beo

  • Beo umumnya menghasilkan zat seperti tepung yang akan mengotori kandang. Jika anda ingin membersihkan kandang burung beo, sebaiknya gunakan handuk basah.
  • Setiap satu minggu sekali bersihkan kandang burung beo secara menyeluruh. Selama pembersihan kandang sebaiknya burung beo dipindahkan ke tempat lain.
  • Pembersihan kandang bisa dilakukan dengan menggunakan campuran 50:50 air bersih dan pemutih. Pemutih juga bisa diganti dengan sabun colek.
  • Bilas pembersih secara menyeluruh dan keringkan kandang sebelum kembali memindahkan beo ke dalamnya.
  • Setiap satu minggu sekali sebaiknya bersihkan mangkuk air dan makanan secara menyeluruh.

Tips Pemberian Pakan Burung Beo

  • Jangan terlalu sering memberi pakan yang terdiri dari biji-bijian karena burung beo anda bisa menjadi gemuk. Sebaiknya makanan yang bervariasi seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar.
  • Anda bisa memberi makan berupa buah dan sayur yang dipotong dengan ukuran sekitar 1 cm.
  • Anda bisa membuat variasikan penyajian makanan supaya burung beo tidak bosan. Anda bisa mencoba untuk menggantung sayuran segar di dalam kandangnya. Dengan ini burung beo anda akan mendapatkan makanan yang sehat sekaligus mainan baru.
  • Burung beo juga bisa diberi pakan berupa roti. Roti juga bisa diberi variasi resep agar burung tidak merasa bosan dengan makanan ini. Anda bisa membuat variasi resep sesuai dengan keinginan anda atau cobalah untuk mencari resepnya di buku resep atau internet.

Tips Bermain dengan Beo

  • Burung beo adalah burung yang mudah stres, butuh hiburan, dan butuh teman. Maka dari itu usahakanlah untuk bermain dengan burung beo anda setiap hari.
  • Burung beo dikenal memiliki sifat sosial dan burung yang cerdas. Usahakan untuk menaruh banyak mainan di dalam kandang burung beo. Hal ini akan membuat burung beo menjadi sibuk dengan mainannya dan mencegah burung anda menjadi stres.
  • Anda bisa menyediakan mainan yang terbuat dari kayu dengan membaut sendiri atau membeli. Kemungkinan burung beo akan mengunyah mainan ini dan akan menjadikannya sibuk dengan mainan barunya. Anda juga bisa memberikan mainan berupa balok kayu dengan ukuran 12 x 12 x 5 cm.
Tips Tambahan

  • Burung beo yang merasa kesepian, tidak punya mainan dan tidak pernah diajak bermain akan merasa bosan dan kemungkinan besar akan mencabuti bulunya sendiri.
  • Tidak semua orang cocok memelihara beo maka dari itu pastikan bahwa orang-orang di sekitar anda mau menerima kehadiran burung ini. Selain itu anda juga harus memastikan bahwa keluarga anda juga mau menerima kehadiran burung ini.
  • Anda bisa melakukan riset kecil untuk menentukan jenis burung beo yang anda sukai.
  • Memelihara beo membutuhkan komitmen jangka panjang dan perhatian sepenuhnya. Jika sebelumnya anda sudah memelihara anjing, kucing, atau hewan lainnya, mungkin anda harus berpikir lagi untuk memutuskan memelihara beo. Hewan peliharaan lain dan burung beo bisa hidup bersama, tetapi anda harus tetap mengawasinya agar tidak saling melukai atau saling menyerang.
  • Jika anda memiliki anak yang masih kecil maka pertimbangkan kembali untuk memelihara beo. Anak kecil cenderung banyak bergerak dan bersuara keras atau berteriak ketika bermain. Hal tersebut tentu normal buat anak tetapi dapat membuat burung beo ketakutan.
  • Burung beo yang akan anda pelihara mungkin tidak benar-benar jinak. Beo bisa menggigit Anda. Jadi, bersiaplah untuk digigit dan menyediakan kotak P3K.

sumber : http://beoburung.blogspot.com/2013/09/cara-beternak-burung-beo.html
Sunday, June 22, 2014 | 3 comments | Read More

Pengelolaan pakan jalak bali di penangkaran

PENGELOLAAN PAKAN JALAK BALI (Leucopsar rothscildi)

DI PENANGKARAN

Marwa Prinando, Seruni Diah Kerta Wiji, Muthia Sri Rahayu

R. Faid Abdul Manan, Rinnai Rustina Rinjani

*Mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

ditulis April 2010



I. PENDAHULUAN

Jalak tergolong jenis burung berkicau. Di dunia dikenal lebih dari seratus jenis jalak. Sepintas, fisik jalak tidak berbebe dengan beo karena jenis burung tersebut satu famili. Di alam jalak hidup di semak-semak, sawah-sawah, dan di rumpun bambu secara bergerombol. Burung ini lebih suka berkoloni, mengceh bersama, kemudian terbang bersama pula (Sugino 1999).

Jalak bali (Leucopsar rothscildi) sebagai satwa langka yang merupakan salah satu makhluk tersisa penghuni bumi, saat ini secara hidupan liar populasinya berada pada kondisi menghawatirkan, keberadaannya cenderung mengarah pada situasi terancam bahaya punah. Data terakhir pada Desember 2006 populasi dialam liar tercatat hanya tersisa sebanyak 6 ekor (TNBB 2010) . Padahal mahkluk yang satu ini memperoleh perhatian cukup serius dari pemerintah Republik Indonesia, yaitu dengan ditetapkannya makhluk tersebut sebagai satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang. Perlindungan hukum untuk menyelamatkan satwa tersebut ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970. dalam konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) Jalak Bali terdaftar pada Apendix I, yaitu kelompok yang terancam kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan.

Terancamnya populasi jalak bali di alam menyebabkan perlu adanya upaya konservasi agar keberadaan jalak bali di alam tetap lestari. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan penangkaran atau konservasi eksitu. Dalam melakukan konservasi satwa yang perlu diperhatikan adalah kesejahteraan satwa, yang meliputi keamanan dan kenyamanan datri faktor stress, gangguan dari luar dan makanan. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengelolaan aspek-aspek tersebut, terutama aspek pengelolaan pakan dalam penangkaran atau konservasi eksitu lainnya,

Kebun binatang Surabaya merupakan salah satu dari model konservasi eksitu. Satwa yang ada di kebun binatang ini beragam, dari kelasa mamalia, reptilia, dan aves. Salah satu dari sekian banyak jenis satwa tersebut adalah jalak bali (Leucopsar rothscildi). Aspek pengelolaan yang ada di kebun binatang ini pun beragam, mulai dari pengelolaan habitat buatan, kandang hingga pakan. Khusus untuk tulisan ini yang akan dibahas adalah tentang pengelolaan pakan yang ada di kebun binatang surabaya ini.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menguraikan aspek pengelolaan pakan jalak bali yang ada di Kebun Binatang Surabaya.


II. PEMBAHASAN

2.1 Pakan jalak bali di alam

Di alam, jalak bali dapat ditemukan di hutan dan semak belukar. Pakan burung ini di habitat aslinya, yaitu berupa serangga, cacing dan jangkrik (Sugino 1999). Selain pakan berupa hewan, jalak bali pun memanfaatkan tumbuhan sebagai pakannya. Tumbuhan-tumbuhan tersebut, antaralain juwet (Zizygium cumini), sotong/jambu (Psidium guajava) dan pisang (Musa paradisica) (Ginantra dkk 2009).

Berbeda dengan burung yang masih hidup di alam, burung yang hidup di penangkaran tidak dapat mencarai makanannya sendiri karena ruang gerak yang dibatasi oleh sangkar atau kandang. Kebutuhan pakan burung di penangkaran tergantung pada pemeliharanya. Pakan burung dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pakan alami, pakan buatan dan pakan pelengkap (Soemadi dan Mutholib 2003). Pakan alami adalah berbagai jenis bahan makanan yang secara alami biasa diperoleh secara bebas di alam. Jenis pakan ini dapat berupa serangga, ulat, cacing, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran. Pakan buatan adalah bahan makanan yang dibuat dan diramu untuk melengkapi kebutuhan pakan burung, biasanya berbentuk pellet. Sedangkan pakan pelengkap adalah pakan yang diberikan untuk melengkapi kekurangan gizi makanan lain, terutama dalam hal kandungan vitamin dan mineral. Contoh pakan pelengkap, yaitu tepung ikan, tepung tulang dan tepung daging (Soemadi dan Mutholib 2003).

2.2 Jenis, cara pemberian dan pengadaan serta pembuatan ransum harian jalak bali

Pakan yang diberikan pada jalak bali di penangkaran Kebun Binatang Surabaya terdiri dari campuran pepaya, pisang dan kroto (telur dan larva semut), makanan ayam berupa pellet (butiran) PAR S 512 dan ulat gandum (meal worm). Sebelum disajikan, pepaya dan pisang terlebih dahulu dikuliti dan dipotong menjadi kecil dengan diameter kurang dari 0,5 cm dan dicampur dengan kroto. Sepasang jalak bali diberikan sekitar 150 g per hari campuran tersebut. Ulat gandum diberikan sekitar 40-50 ekor per hari dan pellet hanya diberikan secukupnya. Pakan diberikan dengan dimasukkan ke tempat yang diikatkan pada pokok tanaman tempat bertengger.

Selain pakan utama, jalak bali di penangkaran kebun binatang Surabaya pun diberikan multi-vitamin khusus burung berkicau, yaitu labro anti-cekaman yang mengandung 12 macam vitamin dan 5 macam mikro mineral. pemberian multi-vitamin ini dicampurkan dengan air minum setiap dua minggu sekali.

Sebagai bahan perbandingan, pakan yang diberikan untuk jalak bali di penangkaran Taman Nasional Bali Barat terdiri dari makanan nabati, hewani dan makanan tambahan. Makanan yang termasuk kategori nabati yang diberikan pada jalak bali di penangkaran, yaitu pisang dan pepaya. Sedangkan untuk hewani terdiri dari ulat hongkong, belalang, jangkrik, dan kroto basah (telur semut). Jenis pakan pendukung lainnya yang disajikan yaitu jenis pakan olahan seperti kroto kristal kroto voer 521 dan kroto fancy food. Pakan tersebut disajikan 2 buah/ekor/hari untuk pisang, pepaya 2 iris/ekor/hari, ulat/kroto masing-masing 8 gram/ekor/hari dan serangga 2-4 ekor/hari/ekor.

Anonim (2010) membagi makanan jalak bali berdasarkan fase perkembangan hidupnya, yaitu

a. Makanan keseharian untuk dewasa, terdiri dari pisang, pepaya, makanan buatan pabrik, jangkrik, kroto dan ulat. Makanan tersebut diberikan secukupnya pagi dan sore. Jumlah jangkrik yang diberikan kira-kira 10 sampai 20 ekor pagi dan sore.

b. Makanan saat indukan birahi/siap kawin. Menu utama jalak bali saat fase ini adalah pepaya atau pisang, tetapi makanan buatan pabrik pun tetap diberikan. Sebaiknya makanan hewani lebih banyak diberikan karena makanan hewani yang mengandung protein tinggi dapat memacu birahi jalak bali.

c. Makanan saat indukan mengeram. Pada fase ini makanan pokok tetap diberikan, tetapi makanan berupa hewan dikurangi. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi birahi pada jantan yang biasanya mengakibatkan pembuangan telur atau anakan sebelum saatnya diambil.

d. Makanan saat penetasan. Pada fase ini makanan pokok maupun makanan hewan sebaiknya tidak terlambat diberikan. Hal tersebut dapat beakibat fatal karena dapat mengakibatkan pembuakan anakan.

2.3 Pengelolaan pakan secara umum di penangkaran

Pengelolaan pakan secara umum dilakukan di kandang. Dalam kandang, akan lebih baik jika posisi wadah pakan tepat, sehingga burung dapat dengan mudah memakan makanan yang ada di dalamnya. Wadah pakan untuk burung jalak bali lebih cocok terbuat dari plastik. Selain harganya relatif murah, bahan yang dipakai biasanya juga tembus pandang sehingga persediaan pakan dapat terlihat, dan wadah yang terbuat dari plastik juga tidak ada efek terhadap pakan burung tersebut.

Selain dari plastik, wadah pakan juga dapat dibuat dari porselen. Akan tetapi, kapasitas isinya hanya sedikit. Oleh karena itu, jika wadah pakan terbuat dari porselen harus sering diperiksa agar persediaan pakan di wadah cepat diketahui jika menjelang habis. Dengan demikian, burung tidak sampai kehabisan makanan.

Selain wadah pakan, terkadang dalam sangkar burung jalak ini juga dilengkapi dengan gantungan buah yang terbuat dari kawat. Kawat yang digunakan pada umumnya adalah kawat tembaga, sehingga tidak mudah berkarat. Pakan yang berupa buah dapat digantungkan ke sangkar dengan bantuan kawat ini. Wadah pakan dan gantungan buah tersebut umumnya diletakkan ditempat yang berbeda dan berdekatan dengan tenggeran. Pemberian pakan umunya dilakukan dua kali sehari yakni pada siang dan sore hari.


III. KESIMPULAN

Jenis pakan yang diberikan pada jalak bali di penangkaran Kebun Binatang Surabaya terdiri dari campuran pepaya, pisang dan kroto (telur dan larva semut), makanan ayam berupa pellet (butiran) PAR S 512 dan ulat gandum (meal worm). Cara penyajiannya yakni untuk pepaya dan pisang terlebih dahulu dikuliti dan dipotong menjadi kecil dengan diameter kurang dari 0,5 cm dan dicampur dengan kroto. Sepasang jalak bali diberikan sekitar 150 g per hari campuran tersebut pada waktu pagi dan sore hari. Ulat gandum diberikan sekitar 40-50 ekor per hari dan pellet hanya diberikan secukupnya. Cara pemberian pakan adalah memasukkan pakan ke tempat yang diikatkan pada pokok tanaman tempat bertengger. Selain pakan utama, jalak bali di penangkaran kebun binatang Surabaya pun diberikan multi-vitamin khusus burung berkicau, yaitu labro anti-cekaman yang mengandung 12 macam vitamin dan 5 macam mikro mineral. pemberian multi-vitamin ini dicampurkan dengan air minum setiap dua minggu sekali.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim. 2010]. Teknik Penangkaran Jalak Bali. http://jalakbaliku.com. [25 Maret 2010].

Masyud B. 1992. Penampilan Reproduksi dan Karakteristik Genetik Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Ginantra IK, AAGR Dalem, SK Sudirga, IGNB Wirayudha. 2009. Jenis-jenis Tumbuhan Sebagai Sumber Pakan Jalak Bali (Leucopsar rothscildi) di Desa Ped, Nusa Pelida, Klungkung, Bali. Bumi Lestari 9(1), hlm.97-102.

Soemadi W, A Mutholib. 2003. Pakan Burung. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sugino. 1999. Sukses Memelihara Jalak Putih dan Jalak Suren. Jakarta: Penebar Swadaya.

[TNBB] Taman Nasional Bali Barat. 2009. Pengelolaan Penangkaran Jalak Bali (Leucopsar Rothscildi) Di Taman Nasional Bali Barat.www.google.co.id./jalak bali.htm. [25 Maret 2010].

sumber; http://marwa89.wordpress.com/2010/06/22/133/
Sunday, June 22, 2014 | 0 comments | Read More

Jebol kandang, cara praktis mengawali penangkaran burung jalak bali

Jalak bali (Leucopsar rothschildi)  yang semula nyaris punah, kini mulai memberikan harapan cerah, baik bagi upaya konservasi di alam liar maupun bagi penangkar swasta dan kolektor burung langka. Harganya yang mahal, sekitar Rp 9 juta / pasang anakan umur 2-4 bulan, membuat banyak orang berminat menangkar burung ini. Cara praktis mengawali breeding jalak bali adalah melakukan jebol kandang. Tetapi, adakah bird farm yang menawarkan sistem jebol / bedol kandang? Ada! Salah satunya Kere Ayem BF di Cileungsi, Bogor.

Sebelum memutuskan menjadi penangkar jalak bali, Anda harus faham bahwa burung ini termasuk salah satu jenis burung dilindungi di Indonesia, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Pemerintah memberikan persyaratan tertentu kepada siapapun yang ingin menangkar dan / atau memelihara burung jalak bali.
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi calon penangkar adalah memperoleh izin penangkaran dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di masing-masing provinsi. Dengan mengantongi izin tersebut, Anda berhak melakukan penangkaran dan menjual sebagian hasil penangkaran tersebut kepada publik. Ketika ada transaksi pembelian, Anda harus menyertakan sertifikat mengenai database jalak bali yang dibeli (tanggal menetas, nama penangkaran, dan lain-lain).

Rombongan pejabat BKSDA Jawa Barat berkunjung ke Kere Ayem BF Cileungsi, Bogor.
Rombongan pejabat BKSDA Jawa Barat berkunjung ke Kere Ayem BF Cileungsi Bogor.
Oke, saya rasa persyaratan ini tidak terlalu berat. Yang lebih berat justru bagaimana Anda bisa konsisten dalam melakukan seluruh rangkaian kegiatan penangkaran, mulai dari penjodohan, masa produksi, pengelolaan anakan, dan pemasaran.

Bagi pemula, proses penjodohan jalak bali sering menjadi kendala terbesar. Berbulan-bulan merawat calon indukan, namun setelah dewasa burung enggan berjodoh. Tidak sedikit yang kemudian mencari indukan baru, bahkan tidak sedikit pula yang akhirnya menyerah dan melupakan impiannya menjadi penangkar jalak bali.

Untuk mengatasi kendala seperti inilah, Kere Ayem BF yang dikelola Om Sukardi di Perumahan Griya Kenari Mas Blok A-13, Jalan Walet IV No 18, Cileungsi Bogor, menawarkan sistem jebol / bedol kandang indukan yang sedang berproduksi.
Reputasi Om Sukardi sebagai penangkar sukses jalak bali tak perlu diragukan lagi, apalagi saat ini dia juga dipercaya menjadi ketua Paguyuban Penangkar Jalak Bali (PPJB).
“Jebol kandang bukanlah jalan pintas, tetapi cara praktis bagi pemula untuk mengawali karirnya sebagai penangkar jalak bali. Jika sudah bisa merasakan sekali proses produksi, lama-lama akan menguasi seluk-beluk penangkaran jalak bali,” kata Om Sukardi.

penangkar jalak bali
Sukardi, ketua Paguyuban Penangkar Jalak Bali (PPJB).
Dengan cara membeli pasangan indukan yang sudah siap produksi. Memang harga indukan yang sudah siap, terbilang masih mahal, di atas 25 juta hingga Rp 30 juta sepasang.
Menurut dia, cara ini lebih aman. Sebab kedua burung memang sudah berjodoh, siap kawin, dan sudah berpengalaman produksi. Hanya diperlukan adaptasi terhadap lingkungan baru saja. Itu pun tidak membutuhkan waktu lama.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, semua pasangan indukan hasil jebol kandang dari Kere Ayem selalu berproduksi di tangan para pembeli.
”Pembeli bisa membuktikan apakah pasangan indukan itu produktif atau tidak. Hal ini bisa dilihat saat panen anakan. Sebab, sebelum membeli, calon pembeli akan melihat langsung pasangan indukan itu saat kami memanen anakan,” kata Om Sukardi.

Apabila sudah berproduksi di tempat baru, atau di kediaman pembeli, dibutuhkan kesabaran setelah anakan dipanen. Jika dirawat sejak piyikan, penangkar harus telaten dalam memberikan makanan. Detail mengenai pemberian makanan untuk anakan jalak bali bisa dilihat kembali dalam artikel

Merawat piyikan jalak bali sampai umur jual.
anakan jalak bali
Anakan jalak bali siap dipanen atau diangkat dar sarangnya.
anakan jalak bali
Usai dipanen, anakan jalak bali disimpan dalam inkubator.
Apabila anakan sudah bisa makan sendiri, dan Anda ingin menjadikannya sebagai calon indukan, maka pada umur 2 bulan mereka bisa ditempatkan dalam kandang kolini. Tetapi jangan memasukkan burung yang umurnya terpaut jauh dalam kandang koloni, karena burung yang lebih muda akan kalah dalam kompetisi mendapatkan makanan.

Pemeliharaan dalam kandang koloni berdasarkan umur burung bisa diteruskan sampai dewasa, sekaligus bisa dijadikan ajang seleksi calon indukan. Biasanya menjelang dewasa, burung jantan akan menemukan betina yang menjadi pasangannya.

Setiap burung akan menemukan jodoh masing-masing. Burung yang berjodoh bisa dilihat dari keberadaan mereka yang selalu berduaan, terutama pada malam hari. Jika ada burung lain yang mendekat, jalak bali jantan akan mengusirnya.

“Kalau sudah kelihatan berduaan terus-menerus, dan tidak mau diganggu, itu sudah pasti burung berjodoh. Kalau sudah berjodoh, pisahkan mereka dari kandang koloni, kemudian dipindah ke kandang penangkaran tersendiri,” kata Om Sukardi.

Dengan cara ini, Anda tidak perlu repot-repot menjodohkan burung. Adapun kandang penangkaran hanya diisi satu pasangan saja. Bagaimana konstruksi dan ukuran ideal kandang penangkaran jalak bali, silakan lihat kembali artikelnya di sini. Adapun untuk perawatan harian, termasuk masalah pakan, bisa dilihat di sini.

Beberapa tenggeran dalam kandang penangkaran jalak bali.
Kandang koloni diisi beberapa ekor jalak bali dengan umur yang sepadan.
Secara ekonomis, penangkaran jalak bali jauh lebih menguntungkan daripada jenis burung lainnya, termasuk murai batu, lovebird, dan kenari. Pasalnya, harga sepasang anakan umur 2-4 bulan saja sudah mencapai 9 juta. Adapun harga dua ekor anakan murai batu berkualitas umumnya hanya sekitar Rp 6 juta.
Jika Anda menjual jalak bali umur 1 tahun, harga langsung melejit menjadi Rp 17 juta per pasang. Berikut ini daftar harga rata-rata jalak bali di Indonesia dalam berbagai kelompok umur.
UMUR KONDISI KISARAN HARGA
2-4 bulan sudah makan sendiri Rp 9 juta / pasang
1 tahun belum berjodoh Rp 17 juta / pasang
Indukan sudah berjodoh Rp 25 juta / pasang
Indukan sedang produksi Rp 30 juta / pasang
Saat ini Kere Ayem BF memiliki stok jalak bali untuk keempat kelompok umur di atas. Jadi, silakan tentukan pilihan Anda sendiri, apakah ingin membeli anakan, burung dewasa, indukan berjodoh, atau langsung jebol kandang indukan yang sedang berproduksi.
jalak bali albino
Harga anakan jalak bali albino mencapai Rp 70 juta per pasang. Wooow !!!
Bahkan, Om Sukardi juga sukses menangkar jalak bali albino, dengan ciri-ciri semua bulu berwarna putih salju (kecuali alisnya yang biru muda), mata merah, paruh dan kedua kakinya putih. Jika Anda bisa mengembangkan jalak bali albino, siap-siaplah menjadi jutawan, karena harga anakan per pasang saat ini mencapai Rp 70 juta!!! (d’one)
Informasi dan Konsultasi

Om Sukardi / Kere Ayem Bird Farm

Perumahan Griya Kenari Mas Blok A-13 Jl Walet IV No. 18, Cileungsi Bogor.

Contact person 0813 1089 7799 / 081 2962 1738

Semoga bermanfaat.

sumber:  http://omkicau.com/2013/05/25/jebol-kandang-cara-praktis-mengawali-penangkaran-burung-jalak-bali/
Sunday, June 22, 2014 | 0 comments | Read More

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang


Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm[1], dari suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak.[2] Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Bagian pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan dan betina serupa.

Endemik Indonesia, Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang.

Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jala
k Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.

Karena penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali menjadi salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah burung ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi burung ini cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat. Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali.

Jalak Bali dinilai statusnya sebagai kritis di dalam IUCN Red List serta didaftarkan dalam CITES Appendix

Sumber:  http://id.wikipedia.org/wiki/Jalak_bali
Sunday, June 22, 2014 | 0 comments | Read More

Sekilas penangkaran beo dan Tip melatih bicara

Di poskan oleh Unknown Pada hari Wednesday, 18 June 2014 | Wednesday, June 18, 2014

Bagi yang ingin menangkaran burung beo, sediakan kandang aviary ukuran medium (misalnya panjang 100 cm, lebar 100 cm, tinggi 200 cm). Bisa juga menyesuaikan dengan ukuran kawat kassa (90 cm x 90 cm x 180 cm). Sediakan beberapa ranting pohon di dalam kandang penangkaran.

Di habitat aslinya, sepasang beo akan bersarang di lubang pepohonan dengan ketinggian 10 – 40 meter dari permukaan tanah. Tetapi di dalam penangkaran, Anda bisa menyediakan glodok sarang yang digantung di posisi yang tinggi. Jangan lupa menyediakan beberapa bahan penyuun sarang seperti daun kering, serat kelapa atau nenas, ranting, daun cemara, rumput kering, jerami dan serat rami.

Beo betina akan bertelur sebanyak 2-4 butir, berwarna hijau kebiruan dengan bintik-bintik kecokelatan. Induk jantan dan betina mengerami telurnya secara bergantian selama 14-15 hari. Setelah menetas pun, pasangan ini secara bergantian meloloh anak-anaknya hingga piyikan berumur 25 – 28 hari.
Tip melatih bicara

Hampir semua binatang peliharaan memerlukan perhatian dan kasih sayang dari majikannya. Demikian pula dengan beo. Apabila kita sering berinteraksi, termasuk aktif melatihnya bicara, maka beo pun akan menuruti apa kemauan kita. Sebaliknya jika kita abai terhadapnya, beo sepintar apapun sulit untuk dilatih bicara.

Selain kasih sayang, kesabaran juga menjadi modal utama dalam melatih beo bicara. Ya, seperti kalau kita mengasuh anak atau keponakan yang masih balita, diperlukan kesabaran untuk memberinya pengertian.

Latihan yang diberikan kepada beo, baik pada anakan beo maupun beo dewasa, mesti dilakukan secara bertahap. Tidak usah membuat target waktu tertentu, karena justru akan menjadi beban bagi Anda yang mengganggu semangat Anda dalam melatih.

Perasaan kecewa juga dapat menimpa beo yang punya perasaan sensitif. Siapa tahu ketidaktaatan pada perintah Anda adalah reaksi kekkecewaannya terhadap sikap Anda sendiri. Secerdas apapun beo, dia tetap tidak bisa dan tidak boleh disamakan dengan anak kecil yang dalam suatu periode waktu tertentu sudah dapat berbicara (inilah salah satu bukti bahwa manusia adalah makhluk paling sempurna).

Latihan juga harus dilakukan secara konsisten dan disertai dengan ketulusan. Setiap perkataan atau frase yang diajarkan harus ditunjang oleh arti atau tanda yang dapat membedakannya dari perkataan yang lain.

Sebagai contoh, saat matahari terbit secara rutin dan berulang-ulang, ajarilah burung beo untuk mengucapkan “selamat pagi”. Sebaliknya, ketika matahari mulai terbenam, ucapkan “selamat malam” kepadanya. Dari perbedaan waktu antara pagi dan malam itulah si burung akan menyadari makna dari kedua perkataan tersebut.

Demikian pula ketika Anda mau pergi, atau justru ketika baru pulang ke rumah. Kalau Anda ingin beo bisa beruluk salam “assalaamu ‘alaikum”, maka ketika pulang ke rumah atau mau pamit keluar rumah, ucapkan kalimat tersebut. Beo akan merekam dalam memorinya, bahwa orang yang mau pergi atau barusan pulang akan mengucapkan kalimat tersebut.

Yang penting diingat, jangan memberikan materi secara berlebihan, karena membuat memorinya kehilangan kemampuan untuk merekam sebagian atau bahkan semua materi yang diajarkan. Dalam sehari, idealnya cukup 1-2 kosakata saja.

Selain itu, ucapkan kosakata hanya berkaitan dengan apa yang dilihat burung saja. Jika tidak, sebaiknya tidak mengucapkan kosakata lain: Contoh:

  • Katakan “mandi dulu!” saat beo akan mandi / dimandikan, dan jangan mengatakan kata itu apabila tidak akan dimandikan.
  • Katakan “bos, ada tamu” pada saat Anda kedatangan tamu. Jika tidak ada tamu, ya jangan katakan frase tersebut.
  • Katakan “sepi sekali” apabila tidak ada orang.
  • Katakan “mau brokoli?” saat beo dikasih makan brokoli. Apabila dia tak mau makan dan makanan tersebut dikeluarkan lagi, katakan “tidak mau”.

Sebelum beo benar-benar mahir bicara, sebaiknya jangan terlalu sering bercanda yang berpotensi mengacaukan memorinya. Misalnya, Anda menawarkan makanan tapi tidak pernah diberikan kepada beo.

Satu hal lagi, jangan membiasakan melatih beo dengan kata-kata yang jorok. Karena jika sudah mahir, orang lain yang mendengar pasti tahu kalau Anda suka bicara jorok (he..he..).

Sumber; http://omkicau.com/2012/12/16/asyiknya-membeo-memelihara-beo/
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Perawatan harian burung beo

Perawatan harian

Makanan kesukaan beo antara lain buah-buahan, serangga (jangkrik, belalang), ulat jerman, dan sebagainya. Sedangkan makanan utamanya berupa voer yang berbutir besar.

Sediakan air minum yang bersih dan matang. Untuk menjaga kondisinya tetap prima, biasakan mengkonsumsi multivitamin, minimal 1-2 kali dalam seminggu. Banyak kok multivitamin untuk burung yang beredar di pasaran, misalnya BirdVit.

Kebersihan kandang juga harus selalu dijaga, agar terbebas dari cemaran amonia dari kotorannya sendiri, tungau, kutu, semut, jamur, bakteri, dan penyakit lainnya (cek di sini untuk mengatasi gangguan kutu dan parasit pada beo).

Usahakan beo setiap hari mandi (bukan dimandikan). Caranya, masukkan bak / karamba mandi berisi air ke dalam kandang. Biarkan burung mandi kapanpun ia mau. Setiap pagi, setidaknya dalam rentang waktu pukul 07.00 – 10.00, beo memperoleh sinar matahari untuk memperoleh asupan provitamin D yang membantu pertumbuhan tulangnya serta menekan potensi berbagai jenis penyakit.

Sumber; http://omkicau.com/2012/12/16/asyiknya-membeo-memelihara-beo/
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Perilaku dan kebiasaan burung beo

Beo termasuk burung yang mudah jinak dan cepat akrab dengan manusia. Rasa ingin tahunya sangat besar menjadi salah satu sebab mengapa ia mudah bersahabat dengan manusia, terutama yang memeliharanya.

Burung cerdas ini juga senang diperhatikan. Kalau sudah jinak, dan tidak berada di kandang, ia akan senang bertengger di pundak majikannya. Bahkan, kalau sedang kesepian di rumah, Anda bisa bercanda dengan si beo sambil mengucapkan kosakata tertentu, yang terkadang membuat kita tertawa terbahak-bahak.


Usahakan memelihara sejak kecil

Jika ingin membeli beo, usahakan memilih yang masih anakan, atau setidaknya masih berumur muda. Boleh jantan atau betina, karena kepintaran dan kemampuan burung ini dalam menerima pelatihan tidak tergantung dari jenis kelamin.

Kalau membeli dari penangkar, mungkin Anda berkesempatan memilih anakan yang masih diloloh induknya. Jadi begitu membeli, Anda setiap hari mesti meloloh anakan beo sambil melatihnya bicara. Secara alami akan terbangun hubungan batin, apalagi burung muda menyimpan segala peristiwa dalam memorinya jauh lebih baik daripada burung dewasa.

Setiap meloloh, kita memasukkan 1-2 kosakata baru. Dengan cara ini, anakan beo sudah mulai bisa berbicara sepatah dua kata dalam waktu 1-2 bulan. Uraian lebih lanjut bisa dilihat pada Tips melatih bicara di bagian bawah halaman ini.

Sumber; http://omkicau.com/2012/12/16/asyiknya-membeo-memelihara-beo/
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Asyiknya membeo (memelihara beo)

Kalau Anda pernah mendapat teguran “jangan suka membeo”, entah dari keluarga atau sahabat, itu maksudnya mengingatkan untuk tidak suka menirukan ucapan atau tindakan orang lain. Beo memang dikenal sebagaii burung yang pandai menirukan suara manusia, tentu melalui latihan berulang-ulang. Namun membeo juga asyik lho, sepanjang istilah itu disepakati sebagai akronim dari “memelihara beo”.

Ada 4 spesies beo di dunia ini, satu di antaranya adalah Gracula religiosa yang terdiri atas sembilan subspesies dan hampir separonya dijumpai di Indonesia. Subspesies yang ada di Indonesia ini adalah:

Beo sumbawa (Gracula religiosa venerata): habitat Sumbawa, Bali, Timor, dan Nusa Tenggara.
Beo flores (Gracula religiosa mertensi): Flores, Pantar, dan Alor.
Beo batu ( Gracula religiosa batuensis): Batu dan Kepulauan Mentawai.
Beo jawa (Gracula religiosa religiosa): Jawa, Bali, Sumatera, Bangka, Kalimantan, dan Malaysia.
Beo nias (Gracula religiosa robusta): Pulau Nias, serta pulau-pulau kecil di sebelah barat Sumatera seperti Pulau Babi, Tuangku, dan Bankaru.

Catatan Om Kicau:

Sebagian ornitholog menempatkan beo nias sebagai spesies tersendiri, dengan nama ilmiah Gracula robusta.
Ras beo nias, flores dan sumbawa termasuk dalam daftar burung yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Ada lagi burung beo enggano yang merupakan spesies tersendiri, yaitu Gracula engangensis, dengan habitat di Pulau Enggano dan beberapa pulau kecil di sebelah baratdaya Sumatera. Dengan demikian, tiga spesies beo ada di Indonesia. Satu spesies lagi adalah beo srilanka (Gracula ptilogenys) yang merupakan burung endemik di Srilanka.

Dari enam jenis beo yang ada di Tanah Air, yang terpopular adalah beo jawa, yang bahkan banyak dipelihara masyararakat di Asia dan Eropa. Jika Anda melihat beo di sejumlah pasar burung, umumnya adalah beo jawa dan beo india (Gracula religiosa intermedia) yang berasal dari India, Indochina, dan China.

Kepintaran beo dalam mengolah vokal sehingga bisa mengucapkan kalimat-kalimat yang biasa diucapkan manusia membuat burung ini menjadi salah satu objek perdagangan dan perburuan di seluruh dunia termasuk di indonesia.

Salah satu jenis beo yang paling terkenal kepintarannya adalah beo nias. Namun perburuan liar yang tidak terkendali menyebabkan beo nias diambang kepunahan, sehingga kini menjadi salah satu burung yang dilindungi dengan undang-undang.

Karena itu, omkicau.com menyarankan Anda untuk tidak memelihara beo nias, sebab dianggap memiliki burung langka yang dilindungi, dengan sanksi pidana cukup berat. Yang paling aman adalah memelihara burung beo jawa atau beo india.

Saat ini banyak pasar burung di kota besar yang menjual beo dalam beragam umur, mulai dari anakan, burung muda, hingga burung dewasa. Seperti dijelaskan di atas, yang beredar di pasaran umumnya beo jawa dan beo india.

Beo jawa memiliki penampilan yang mirip dengan beo nias, hanya saja ukuran tubuh beo jawa lebih kecil. Panjang tubuh beo jawa, diukur dari ujung paruh hingga pangkal ekor rata-rata 29-30 cm. Sedangkan beo nias bisa mencapai 36 cm.

Selain itu jawer pada beo jawa juga berbeda dari beo nias. Jawer adalah semacam jengger. Pada ayam, jengger berada di atas kepala kepala, berwarna merah, serta umumnya bergerigi dan berdiri tegak (meski ada pula yang menjuntai ke samping).

Pada beo, jengger tidak tumbuh di atas kepala, melainkan di belakang kepala dan berwarna kuning. Jawer beo nias memanjang ke belakang. Sedangkan jawer beo jawa tidak terlalu panjang.

Sumber; http://omkicau.com/2012/12/16/asyiknya-membeo-memelihara-beo/
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Beo Nias, Burung Endemik Sumatera Utara

Pulau Sumatera memiliki flora fauna yang sangat khas, salah satunya yaitu burung Beo Nias. Dari segala jenis burung, Burung Beo merupakan salah satu yang paling unik. Bagaimana tidak? Spesies ini mampu berbicara dengan cara mengulang perkataan manusia yang didengarnya. Di Indonesia sendiri, salah satu provinsi yang dianugerahi kekayaan endemik Beo adalah Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara. Pulau Nias sangat beruntung karena memiliki salah satu jenis burung pintar ini. Bahkan, Beo dari Nias ini tidak hanya mampu menirukan ucapan Anda, melainkan juga suara – suara lain yang didengarnya. Karena kecemerlangannya, burung ini menjadi identitas Sumatera Utara. Maka dari itu tidak heran jika burung Beo Nias termasuk jenis Beo paling dicari di Indonesia.

Beo Nias ini dilindungi oleh negara berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/1970. Ia mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan jenis burung beo lainnya. Bagi orang awam yang tidak mengerti tentang burung beo, mungkin melihat burung Beo Nias ini tidak ada bedanya dengan burung beo lainnya, namun bagi Anda penggemar mereka tentu akan mudah membedakannya karena tubuh burung Beo Nias terlihat lebih besar dan lebih gagah.

Beo Nias Gracula RobustaBeberapa ciri dari burung Beo Nias yaitu pada bagian kepala memiliki bulu yang pendek. Di sepanjang cuping telinga menyatu di belakang kepala yang berbentuk gelambir (seperti jengger ayam) yang ada di telinga dan berwarna kuning mencolok.

Di bagian sisi kepala dari burung Beo Nias terdapat juga sepasang pial yang berwarna kuning. Iris matanya berwarna coklat gelap. Paruhnya besar serta runcing dan memiliki warna kuning oranye. Pada bagian tubuhnya, tertutup bulu yang berwarna hitam pekat, namun di ujung sayap bulunya berwarna putih. Pada bagian kedua kakinya berwarna kuning dan memiliki jari kaki yang berjumlah empat. Tiga jari menghadap ke depan dan jari lainnya menghadap ke belakang.

Burung Beo Nias memiliki nama latin Gracula religiosa robusta atau Gracula robusta, hidup secara berkelompok atau berpasangan ini hanya bisa ditemui di Pulau Nias dan sekitarnya, seperti Pulau Babi, Pulau Simo, Pulau Tuangku dan Pulau Bangkaru. Biasanya burung Beo Nias membuat sarang mereka di batang pohon tinggi yang berdiri tegak dengan melubanginya. Bersama kelompoknya, Burung Beo Nias ini sangat suka tinggal di alam terbuka.

Telur Burung Gracula robustaMakanan yang sangat disukai oleh jenis Beo Nias ini adalah berupa buah-buahan, biji-bijian, dan juga serangga. Dalam berkembangbiak ia memiliki musim bertelur, yaitu antara bulan Desember hingga bulan Mei. Biasanya pohon-pohon yang sudah lapuk atau batang pohon tinggi yang masih berdiri tegak, menjadi tempat yang nyaman dipilih oleh para betina yang hendak bertelur ini. Biasanya betina burung beo yang mulai punah populasinya akan menelurkan 2 hingga 3 butir telur, dan mereka akan mengerami telur yang biasanya berwarna biru muda dengan bercak coklat dan ungu muda dengan ukuran telur yang rata-rata 26-37 mm ini selama kurang lebih tiga minggu lamanya.

Namun sayang karena keunikannya, burung Beo Nias yang cantik ini terancam populasinya di dunia. Banyaknya pemburu yang menginginkan burung ini berdampak pada berkurangnya jumlah dari burung yang didaftar sebagai Least Concern dalam IUCN Redlist dan CITES Apendiks II ini.

Sumber;http://www.gosumatra.com/beo-nias-sumatera-utara/
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Burung cinta adalah satu burung dari sembilan jenis spesies genus Agapornis

Burung cinta adalah satu burung dari sembilan jenis spesies genus Agapornis (dari bahasa Yunani "agape" yang berarti "cinta" dan "ornis" yang bearti "burung"). Mereka adalah burung yang berukuran kecil, antara 13 sampai 17 cm dengan berat 40 hingga 60 gram, dan bersifat sosial. Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika, sementara spesies "burung cinta kepala abu-abu" berasal dari Madagaskar. Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum diamati bahwa sepasang burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain. Sifat pasangan burung cinta adalah monogami di alam bebas.

Burung cinta secara umum mempunyai tinggi 13 sampai 17 cm dan berat sekitar 40 sampai 60 gram, berekor pendek dan berparuh besar.

Secara tradisional, lovebird terdiri dari tiga grup besar:

1. Grup dimorfic (berpenampilan fisik beda antara jantan dan betina): Madagascar, Abyssinia dan Red-headed Lovebird
2. Grup menengah: Peach-faced Lovebird
3. Grup kacamata: Black-Masked, Fischer's, Liliane (Nyasa) dan Black-cheeked Lovebirds

Liat Sumber Artikel :  http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_cinta
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Jenis Burung Murai Batu Nias Diambang Kepunahan

Jenis burung Murai Batu Nias

Wajib di ketahui nih buat para pecinta burung, ternyata Jenis Burung Murai Batu Nias Diambang Kepunahan jadi populasi jenis burung ini sudah tidak terkendali lagi dan itu semua akibat ulah kita juga, jadi sebagai penyayang binatang, wajib dan pantas jika kita mau peduli dan memperhatikan nya.

Di Negara kita Indonesia ini banyak terdapat jenis burung murai batu seperti murai batu medan, sumatra, nias dll, tapi sayang akibat pemburuan liar dan penebangan hutan sehingga banyak satwa yang kehidupan nya terancam punah seperti jenis burung murai batu nias ini.

Burung murai batu nias ini memang jadi pemburuan yang paling di utamakan oleh para penggemar burung baik itu untuk di pelihara maupun untuk di perjual belikan karena di sebut-sebut burung murai batu nias ini adalah raja nya dari semua burung murai batu yang ada di Indonesia.

Memang murai batu nias ini sudah sangat mendunia sekali karena mempunyai suara yang tidak di ragukan lagi, dan harga dari burung murai batu nias ini juga tidak main-main yaitu bisa mencapai 5 juta per ekor nya sehingga tidak heran jika pemburuan besar-besaran pun dilakukakan, tapi sayang efek nya sangat buruk sekali, kini burung murai batu yang biasa kita temukan di hutan Sumatra Utara ini sudah tidak terlihat lagi.

Memang begitu banyak keunggulan-keunggulan yang di miliki oleh jenis burung murai batu nias ini, selain mempunyai kualitas suara yang mantap, murai batu nias ini juga sangat pintar dan ganpang sekali menagkap dan meniru suara-suara burung lain selain itu murai batu nias ini tidak mudah stres jadi gampang untuk di pelihara.

Sekedar mengingatkan saja, jenis murai batu ini polulasi nya sudah terancam, jadi kalaupun kita memeliharanya sebaik nya pikirkan juga tentang populasinya yah paling tidak kita bisa melakukan penangkaran lah yang bisa memperatahankan polpulasinya atau bisa juga dengan beternak murai batu nias sebagai ladang usaha kita, paling tidak semua orang yang mencari burung murai batu nias itu tidak mengambil nya dari alam tapi dari hasil penangkaran gitu,, jadi populasi burung murai batu nias bisa tetap terpelihara.

Sumber: http://hewan.co/jenis-burung-murai-batu-nias-diambang-kepunahan.html
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Memahami Penangkaran Murai Batu Secara Poligami

Buat para pecinta burung yang ingin memulai usaha ternak burung murai batu, yuk kita belajar Memahami Penangkaran Murai Batu Secara Poligami yang baik dan benar, karena tidak sedikit orang yang gagal dalam penangkaran murai batu ini. Usaha dalam beternak burung ini memang menjadi ladang usaha yang terbilang lumayan karena semakin hari semakin bertambah pula orang menyukai hewan peliharaan yang satu ini sementara populasi burung di alam semakin sedikit jadi suatu hal yang wajar dong jika usaha ini termasuk usaha yang menjanjikan.

Penangkaran Murai Batu Secara Poligami

Ada beberapa langkah atau syarat yang harus di perhatikan sebelum kita memulai melakukan penangkaran burung murai batu secara poligami ini, sistem ini di lakukan tiada lain hanya untuk meningkatkan kualitas dari anakan burung itu sendiri.

Untuk memulai penagkaran, tentunya kita haru siapkan burung-burung murai batu yang akan di jodohkan atau di kawinkan, dan usahakan burung-burung itu sudah mengenal satu sama lain, hal itu di perlukan untuk mencegah perkelahian atau meminimalisir nya karena jika hal itu terjadi akan membuat salah satu dari burung itu stres.

Usia burung yang pas untuk di kawinkan yaitu sekitar 1 tahun ntuk betina dan 1,5 sampai 2 tahun untuk jantan nya, dan untuk burung jantan usahakan yang pernah kawin dan terbukti subur jadi resiko kegagalan itu bisa di minimalis, kalau pun yang masih baru pastikan burung tersebut tidak memiliki emosional yang berlebihan.

Selanjut nya siapkan kandang penangkarannya, jika sudah siap, langkah yang pertama kita langsung memasukan kedua burung betina itu ke dalam kandang tersebut untuk belajar beradaptasi dengan lingkungan baru nya dan selama kurang lebih satu minggu, dan usahakan si jantan simpan atau di dekatkan dengan tempat penangkaran setiap hari tujuan nya tentu saja supaya bisa mengenal satu sama lain.

Dan jangan lupa selama seminggu itu burung betina di beri pakan yang bagus seperti : jangkrik kurang lebih 30 sampai 40 ekor perhari nya, voer, kroto kira-kira satu sendok makan perhari nya, kemudian cacing tanah, porsi makanan seperti itu di harapkan kedua burung tersebut akan lebih siap dalam perkawinannya, selain itu pemberian makan seperti itu juga akan mengahasilkan telur-telur yang berkualitas tinggi jadi telur bisa menetas semua nanti nya.

Jika sudah ada tanda-tanda berjodoh atau tanda-tanda seperti ini : ” kedua burung betina duduk berdampingan dan bersiul membirahi “, baru masukan burung jantan ke dalam sangkar penangkaran, dan usahakan pula waktu yang tepat untuk memasukan si jantan yaitu pada sore hari agar mereka langsung bersistirahat.

Nah selsai deh tinggal tunggu hasil nya tapi jangan lupa untuk terus mengontrol makanan nya dan mengontror siatuasi yang terjadi, dan jika kedua induk murai batu telah bertelur jangan lupa untuk mengambil burung jantan nya dan burung jantan tersebut bisa di gunakan langsung atau di jodohkan kembalil dengan burung murai betina lain nya, kerana menurut para pengamat 1 ekor burung jantan bisa kawin dengan 4 burung betina.

Nah demikian lah cara Memahami Penangkaran Murai Batu Secara Poligami yang baik dan benar semoga bermanfaat dan selamat mencoba dan salam sukses.

Sumber:http://hewan.co/memahami-penangkaran-murai-batu-secara-poligami.html
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Sebenarnya Seperti Apa Sih Murai Batu Medan ? Benarkah Ada ?

Ada pertanyaan menarik dari pengunjung blog ini, yakni Om Arief Hasan, mengenai masalah “murai batu medan”. Dia mengatakan, “saya pemula pengin pelihara murai batu medan. Sudah banyak artikel tentang murai batu medan yang sudah saya baca, mulai artikel di om kicau, forum KM, googling dll, tidak ada satupun artikel yang menjelaskan secara detail mengenai ciri murai batu medan.

Yang ada hanya murai batu medan yang terbaik ekornya lebih panjang dari jenis lainnya, tubuhnya lebih kecil dll.. Kalau penjual burung ditanya, dia menjawab Medan lebih panjang mas daripada Lampung super atau murai batu dari daerah lain. Mohon bantuan Om Duto untuk menjelaskan ciri-ciri murai batu medan secara detail dan mencolok yang bisa dipakai pemula seperti saya, tanpa perlu membandingkan dengan murai batu dari tempat lain.

Dalam menjawab pertanyaan ini, ingin saya tegaskan dulu bahwa apa yang disebut sebagai murai batu Medan (dalam pengertian murai batu yang berhabitat aseli Kota Medan) itu sesungguhnya tidak ada. Mengapa? Sebab penyebutan murai batu medan adalah penyebutan yang salah kaprah. Tidak ada murai batu yang habitat aselinya kota Medan. Sedangkan murai batu di wilayah Sumatera Utara dan Aceh sendiri banyak sekali varian ditilik dari katuranggannya. Ada yang ekor panjang dan pendek, ada yang lengkung ada yang lurus, ada yang menggumpal jadi satu ada yang berbentuk seperti gunting dsb.

Kalau kebetulan murai batu yang terkenal adalah murai batu medan, ini dikarenakan stok murai batu wilayah Sumatera bagian utara (hingga pantai utara wilayah NAD) sejak dulu selalu terkumpul di Medan sebelum menyebar ke wilayah lain. Karena waktu dulu orang memfavoritkan murai batu ekor panjang, maka pemikat murai batu pun lebih suka mengumpulkan murai batu ekor panjang yang kemudian mereka bawa ke kota Medan. Saat itulah dikenal sebutan murai batu Medan dengan ekor yang rata-rata memang panjang, antara 22 cm sampai 27/28 cm. Sementara kalau ada murai batu dengan ekor sampai 30 atau bahkan 35 cm atau lebih, maka itu adalah murai batu asal Malaysia hingga kawasan pedalaman Asia Tenggara.

Berikut ini adalah gambar-gambar murai batu Malaysia dan pedalaman Asisa Tenggara dan Asia Selatan.

Murai batu wilayah Laos dan Myanmar misalnya, banyak yang berekor panjang.

Sumber: http://newsesi9.blogspot.com/2012/10/sebenarnya-seperti-apa-sih-murai-batu.html
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Menekan Biaya Pengeluaran Belanja Burung-Burung Masteran

Seperti kita ketahui saat ini harga burung-burung masteran sudah merangkak naik, misalkan Love Bird bahan saja sudah dibandrol 750ribuan apalagi yang prospek denger-denger sudah mulai dibandrol 1,5jutaan. Nah untuk mengantisipasi lonjakan harga-harga burung masteran yang khas tersebut bisa kita ambil duplikatnya saja maksudnya masih banyak jenis burung lain yang bisa menirukan atau merekam suara burung lainnya tetapi harga masih relativ lebih murah jika dibandingkan dengan harga burung masteran aslinya.

Sebagai contoh kita ambil saja burung Rio-Rio yang masih bahan tapi usia muda, harganya otomatis masih murah kan? Kemudian kita tempel Rio-Rio tersebut dengan burung burung masteran kita yang lainnya misal Love Bird, Cililin dllnya tetapi Rio-Rio itu juga bisa berfungsi sebagai salah satu burung masteran untuk burung murai batu kita. Tanpa terasa Rio-Rio tadi bisa merekam suara Love Bird, Cililin, Jenggot.

Seiring dengan berjalannya waktu (paling lama 1 tahun lah) kita akan mempunyai seekor Rio-Rio yang full isian, kalau dari awal sekalian kita masterin sampai diatas 5 ekor otomatis dalam kurun waktu 1 tahun kita bisa mempunyai 5 ekor Rio-Rio yang bisa menguasai berbagai macam bahasa. Berarti kedepannya untuk memaster seekor burung murai batu cukup kita tempel dengan seekor Rio-Rio yang sudah full isian dan beberapa burung kecil lainnya saja tetapi burung-burung masteran favorit yang harganya relativ sudah mahal tidak perlu kita beli lagi karena lagu-lagunya sudah kita transfer keburung Rio-Rio tadi. Untuk jangka panjangnya lebih simple kan, karena otomatis biaya pakan untuk burung-burung masteran bisa kita tekan juga, misalkan Cililin yang doyan makan dan bukan rahasia umum lagi sangat sensitiv yaitu yang gampang mati.

Selain Rio-Rio masih ada beberapa jenis burung lainnya yang memiliki bakat yang sama diantaranya Ranting Emas, orang Padang menyebutnya Kinoi. Burung Kinoi juga salah satu burung yang sangat cerdas yang mempunyai kemampuhan cepat merekam suara burung-burung lainnya dan typikal suaranya sangat-sangat tajam. Atau Parkit, dia juga bisa menirukan suara burung Love Bird, Cukcak Jenggot dan juga Cililin.

Sebetulnya masih banyak burung-burung lainnya yang harganya masih relativ murah yang mempunyai kemampuhan menirukan suara jenis burung lainnya. Mudah-mudahan pencerahan ini bisa memacu kreativitas kita sesama kicaumania untuk menekan biaya perawatan murai batu. Amin….

Sumber:  http://sklbirdfarm.com/2012/10/31/menekan-biaya-pengeluaran-belanja-burung-burung-masteran/
Wednesday, June 18, 2014 | 0 comments | Read More

Peluang penangkaran burung saat ini dan masa mendatang

Di poskan oleh Unknown Pada hari Tuesday, 17 June 2014 | Tuesday, June 17, 2014

Banyak pertanyaan kepada saya tentang prospek penangkaran burung. Yang paling banyak ditanyakan selama ini adalah penangkaran burung murai batu, lovebird, jalak suren, cucakrowo, dan jalak bali.

Dalam kesempatan ini, saya akan menulis mengenai prospek budidaya atau penangkaran burung dimulai dengan penangkaran burung murai batu. Dan selanjutnya akan saya tulis secara berturutan tentang penangkaran burung jenis lainnya.

Untuk penangkaran burung murai batu, menurut saya masih sangat bagus prospeknya. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal.

1. Pasokan menipis

Burung tangkapan hutan semakin menipis jumlahnya. Di alam, secara umum memang sudah mulai langka, baik karena penangkapan ataupun juga semakin berkurangnya lahan/habitat murai batu karena pembabatan hutan ataupun kebakaran.

Penyebab lain, munculnya pelarangan penangkapan dan jual beli burung murai batu, khususnya dibawa ke luar wilayah, di propinsi-propinsi tertentu yang selama ini terkenal sebagai wilayah penghasil burung murai batu.

2. Daya tarik murai batu

Secara gaya dan suara, burung murai batu termasuk salah satu burung favorit karena dia mau berbunyi setiap saat dengan gaya tarian yang khas. Orang akan lebih mudah mendapat response burung murai batu ketika menggodanya dibandingkan dengan ketika menggoda burung anis kembang atau anis merah misalnya.

3. Burung hasil penangkaran mudah ditangani

Burung tangkapan hutan, secara umum relatif lama untuk segera bisa gacor. Sebab sebagaimana sering saya sebutkan, burung sehat pasti bunyi. Sehat dalam kaitan burung tangkapan hutan adalah “kesehatan psikis”-nya yang sering lama untuk membuatnya bisa benar-benar prima. Perlu waktu bahkan sering harus melalui sekali masa mabung dulu untuk membuat burung tangkapan hutan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan manusia (tidak takut dan gerabakan lagi berada di tengah-tengah keramaian).

Burung murai batu hasil penangkaran lebih cepat bunyi dan perawatannya pun relatif lebih mudah karena dia tidak memerlukan adaptasi berada di lingkungan manusia. Burung murai hasil penangkaran yang masih trotol saja biasanya sudah mulai ngeriwik dan ngeplong. Pada usia 9-10 bulan, burung murai batu sudah bisa diajak main-main ke arena latberan atau lomba.

Juga, burung murai batu hasil penangkaran lebih mudah dimaster sesuai dengan keinginan pemilik, apalagi kalau memasternya sudah sejak burung trotol atau bisa makan sendiri. Dengan pemasteran yang benar, burung bisa menyuarakan suara seperti yang kita inginkan.

4. Lomba yang kondusif

Para event organizer lomba saat ini mulai banyak yang membuka kelas ring atau kelas burung hasil penangkaran. Terlepas dari adanya burung ring bodong (burung tangkapan hutan yang diberi ring agar bisa ikut kelas burung hasil penangkaran), pembukaan kelas ring semakin memotivasi penghobi burung untuk memiliki burung hasil penangkaran.

Dengan beberapa alasan yang saya sampaikan di atas, maka menurut perkiraan saya, prospek penangkaran burung murai batu masih sangat bagus. Baik di waktu dekat-dekat ini maupun dalam jangka panjang di masa mendatang nantinya.

Sumber Artikel: http://omkicau.com/2011/04/07/murai-batu-peluang-penangkaran-burung-saat-ini-dan-masa-mendatang-1/
Tuesday, June 17, 2014 | 0 comments | Read More

Kenapa telor murai batu tidak bisa menetas?

Setelah proses penjodohan murai batu berhasil, biasanya murai batu akan menyusun sarang dan akan bertelor sebanyak 2 hingga 4 butir. Masing-masing indukan berbeda-beda dalam jumlah telur yang di hasilkan. Yang paling umum, murai batu akan bertelor sebanyak 3 butir. Begitupun juga nanti tingkat keberhasilan menetasnya. Ada yang menetas satu ekor, dua ekor atau kadang-kadang tiga ekor. Akan tetapi, terkadang semua itu tidak berjalan mulus. Kendala yang sering di hadapi oleh peternak adalah telor yang tidak menetas walaupun sudah di erami sang indukan di kandang penangkaran. Kenapa telor sampai tidak menetas? Berikut ada sebab-sebab yang saya analisis menurut pengalaman saya:

Ada banyak penyebab kenapa telor indukan murai batu kosong atau tidak berhasil menetas.
Tidak ada pejantan

Jika indukan betina sudah cukup umur, tak jarang ada juga yang membuat sarang dan bertelur walaupun tanpa indukan jantan. Dan hal seperti inilah yang membuat telur tidak akan menetas walaupun di erami beberapa lama.

Cuaca Panas

Indukan yang mengeram akan sering turun jika merasa kurang nyaman. Akhirnya, proses pengeraman kurang begitu menetas yang akhirnya membuat telur tidak bisa menetas. Hal ini bisa di siasati dengan menjaga agar kondisi kandang penangkaran selalu dingin dan sejuk. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan cara menyiram rutin dasar kandang dengan air. Cara yang kedua sedikit lebih ribet dan mungkin membutuhkan biaya yang lebih besar, yaitu dengan cara membuat hujan buatan. Hujan buatan ini bisa di buat dengan cara mengalirkan air di atap kandang seperti hujan biasanya. Teknisnya memang bisa bermacam-macam, tapi saran saya sesuaikan dengan kondisi kandang dan sumber daya yang ada.

Kekurangan pakan

mungkin secara naluriah atau bagaimana, indukan yang merasa kekurangan pakan saat mengeram bisa membuang telur ke bawah karena pakan yang di berikan kurang. Tak jarang, ada juga indukan yang memakan telurnya. A

Hal-hal seperti itulah yang menurut saya yang mengakibatkan telor tidak menetas. Dan mungkin saya berharap ada yang mau menambahkan komentar dan pendapatnya di sini sehingga semua bisa belajar menangkar murai batu.

Sumber Artikel; http://refreshindonesia.com/muraibatu/?p=2041
Tuesday, June 17, 2014 | 0 comments | Read More

Faktor Faktor Kegagalan Peternak Murai Batu

Di poskan oleh Unknown Pada hari Saturday, 14 June 2014 | Saturday, June 14, 2014

Mengapa peternak burung murai gagal?

Dari sekian banyak peternak burung murai yang berhasil, jumlah peternak yang gagal masih jauh lebih banyak. Ketidak berhasilan ini 70% didominasi oleh para pemula yang belum punya bekal pengalaman. Mereka termotivasi untuk beternak burung murai karena melihat kesuksesan beberapa peternak dan tergiur oleh harga anakan burung murai (trotol) yang semakin hari semakin mahal.

Padahal kegagalan para peternak burung murai sangat banyak dan lebih kompleks , beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Keliru dalam memilih indukan

a.Betina yang jinak dan jantan yang sudah birahi

Banyak peternak pemula saat awal mulai beternak mereka lebih banyak yang memilih indukan harga murah untuk memperkecil investasi. Hingga dipilihlah murai dari hutan yang biasa dikenal dengan sebutan muda hutan. karena mereka masih tahap coba-coba dan minimnya informasi yang didapat, langkah ini justru akan membawa kerugian lebih besar mulai dari biaya pakan hingga angka kematian yang tinggi.

Perlu diketahui syarat utama untuk berhasil dalam beternak murai, yang pertama adalah indukan betina yang jinak seperti yang pernah penulis utarakan di bab sebelumnya. Murai betina yang masih liar kadar hormone Prolaktin dalam darahnya tinggi dan setiap hari selalu diselimuti stress. Hal ini bukan hanya berlaku pada burung murai saja tetapi berlaku pada seluruh jenis unggas, mereka akan bertelur apabila sudah mendapatkan suasana nyaman dan ketenangan dalam jiwanya.

Penulis pernah mencoba 50 pasang murai indukan muda hutan sebagai bahan riset. Telah kami ujicoba dengan berbagai cara dan berbagai macam obat-obatan perangsang birahi, baik itu melalui injeksi maupun oral selama satu tahun tapi hasilnya sangat mengecewakan. Dari 50 pasang hanya 1 pasang yang berhasil bertelur itupun tidak memuaskan karena murai jantannya masih kurang birahi sehingga telur yang dihasilkan infertil(kosong/tidak ada benih).

Burung muda hutan baik itu betina ataupun jantan yang dipelihara dalam kandang proses birahinya memerlukan waktu yang lama.

Sedangkan burung murai yang sudah tidak bertarung dalam kandang belum tentu sudah jodoh. karena jodoh dan tidaknya burung murai tergantung dari birahi atau tidaknya kedua murai tersebut.Salah satu contoh burung murai muda hutan dapat langsung akur kalau dipasangkan tanpa ada pertarungan tapi tidak jodoh, berbeda dengan murai hasil tangkaran yang banyak bertarung lebih dulu apabila dipasangkan sehingga memerlukan sedikit tehnik untuk menjodohkannya.

Tehnik-tehnik menjodohkan burung murai yang cepat,praktis dan gampang tanpa menggunakan kandang jodohan akan kami bahas pada episode yang akan datang#

b.Indukan yang masih muda baik itu jantan maupun betina

Pilihlah indukan yang sudah siap dan masih muda.

Ciri Indukan yang sudah siap kondisi bulunya sudah mulus dan yang betina sering berkicau dengan mengelepak-kelepakan sayap dan yang jantan juga sudah rajin berkicau, minimal usia betina maupun pejantan 10 bulan dan maksimal usia produktif 5 tahun.

Untuk mengetahui tua /muda murai dari hasil ternakan bisa dilihat dari warna dalam rongga mulut dan sisik pada kaki Kalau murai usia muda masih ada warna merah dalam rongga mulutnya dan kaki masih mulus, sedangkan kaki pada burung yang sudah tua sisiknya kelihatan tebal. Terkecuali burung muda hutan yang baru ditangkap dari hutan baik itu yang tua maupun yang muda kakinya tidak bersisik, selalu kelihatan kecil, bulat dan basah sehingga sulit dibedakan antara yang tua dan yang muda terkecuali yang masih anakan (trotol). Sehingga banyak peternak murai yang terkecoh.

2. Kesehatan & kebersihan

Dalam perjalanan panjang beternak murai, yang memegang peranan tak kalah penting adalah faktor kesehatan. Sebelum burung mati pasti sakit dulu dan sebelum sakit pasti kesehatannya terganggu lebih dulu. Adapun beberapa penyebab gangguan kesehatan pada murai adalah:

Stres karena tekanan mental

Hal ini biasanya banyak dialami oleh burung murai muda hutan. Stres menimbulkan efek negatif,terutama gangguan pada produksi telur serta meningkatnya kepekaan tubuh terhadap bibit penyakit patogen, respon tubuh burung terhadap stres juga erat kaitannya dengan sistem saraf otonom (SSO), atau system saraf tidak sadar, sistem hormonal dan sistem kekebalan tubuh, penurunan kewaspadaan sel darah putih dalam menangkal bibit penyakit (lazy leucocyte syndrome). Kondisi ini akan menyebabkan burung mudah terinfeksi bibit penyakit.

Stres juga menyebabkan gangguan metabolise karbohidrat dan mineral akibatnya pertumbuhan tubuh dan produksi telur terganggu. Gangguan sekresi beberapa zat mediator dalam sistem syaraf (neutrotransmitter), misalnya gangguan sekresi kholesistokinin yang menyebabkan menurunnya tingkat konsumsi pakan (feed intake) Dengan menurunnya konsumsi pakan tubuh burung semakin hari semakin Kurus dan berakhir dengan kematian.

Cekaman udara dingin (daerah pegunungan)

Karena burung murai kurang tahan dengan udara dingin, berbeda dengan burung cucak rowo yang cenderung menyukai udara dingin.

Ketenangan dalam lingkungan peternakan

Hindarkan suara gaduh disekitar kandang dan perlakukan burung dengan hati2 serta tidak kasar. Batasi orang yang berlalu lalang serta basmilah binatang pembawa penyakit /pembuat gaduh.

Sanitasi kandang yang buruk

Sebaiknya lantai kandang tempat beternak murai dalam kondisi tetap kering usahakan dapat sinar matahari pagi dan disemprot dengan desinfektan secara rutin seminggu minimal 2kali. Bisa menggunakan desinfektan merk dektan atau rodalon dengan takaran 2 ml/2 liter air. Desinfektan ini sangat aman untuk burung. Cara pakainya bisa langsung disemprotkan merata dalam kandang untuk mencegah berkembangnya kuman dan bakteri terutama bakteri hemophilus paragallinarum(snot) dan bakteri Escherichia coli (avian colibacillosis).

Ke dua jenis bakteri ini paling sering menyerang burung murai. Langkah yang harus diambil apabila burung sudah terlanjur sakit sebaiknya dipisahkan dari yang sehat,pasang lampu untuk pemanas dan segera berikan antibiotik yang berkualitas tinggi, khususnya pada bakteri E.coli. Mengapa harus berkualitas tinggi, karena banyak antibiotik yang sudah resisten terhadap bakteri E.coli.

contoh antibiotik yang berkelas tinggi yang dapat diperoleh di apotik adalah:

- CRAVIT (levofloxacin) tablet

- MEROPENEM injeksi

Obat antibiotik tersebut diatas dapat dicampurkan dengan obat anti depresan atau obat anti nyeri yang bertujuan supaya burung mau secepatnya makan.

Dan sebaiknya progam pengobatan dilakukan sedini mungkin ketika penyakit atau gejalanya sudah terdeteksi.jika infeksi sudah terlanjur parah pengobatan akan sulit dilakukan karena membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang mahal.

Penyemprotan kandang dengan desinfektan ini banyak dilalaikan/disepelekan oleh sebagian besar peternak.padahal penyemprotan ini sangat besar sekali manfaatnya untuk kesehatan burung dan harga desinfektan tersebut juga tidak mahal.

Pemberian air minum yang bersih

Air minum bersih bebas organisme yang merugikan dan memenuhi syarat kelayakan air minum baik secara biologis,fisis maupun kimiawi.

Membersihkan tempat makan dan minum burung secara rutin dengan desinfektan.
Kualitas pakan dari serangga seperti;

kroto sebaiknya diberikan yang masih segar tidak kotor dan tidak berbau amoniak atau asam.
jangkrik diberikan yang masih sehat contoh jangkrik yang sehat belalainya tidak berair dan badannya masih keras jangkrik yang badannya sudah empuk biasanya jangkrik stok lama yang sudah sakit.
ulat kandang yang masih baru dipanen dari kandang ayam sebaiknya dipuasakan sehari sebelum diberikan pada burung.

Pemberian multivitamin dan elektrolit secara rutin

Cara pertama pemberian multivitamin dan elektrolit dapat dicampurkan ke sedikit kroto dan diberikan langsung keburung setelah kroto termakan habis baru boleh menambahkan kroto lagi (tanpa multivitamin).

Cara kedua pemberian multivitamin dan elektrolit bisa dicampurkan kedalam voor yang halus dan dibasahi air sedikit untuk pakan ulat. Apabila pakan yang diberikan sudah habis termakan, Ulat bisa langsung diberikan pada burung .

3. Tehnik pemeliharaan anakan burung murai pasca panen.

Dalam pemeliharaan tradisional Program panen anakan(piyek) murai biasanya dipanen usia kisaran seminggu. Pada usia ini piyek sudah kelihatan tumbuh bulu jarumnya. Pemberian pakan biasanya menggunakan kroto bersih ditambah dengan voor pakan burung pabrikan yang telah dicampur dengan sedikit air.

Mengapa piyek murai baru dipanen saat usia 1 minggu?

Karena banyak peternak burung murai yang tidak bisa menyuapi /memelihara anak murai mulai usia 1 hari.

Sumber Artikel: http://www.globalfaunafarm.com/artikel-murai/
Saturday, June 14, 2014 | 0 comments | Read More

Problem utma dalam penangkaran burung Cucakrowo

Di poskan oleh Unknown Pada hari Wednesday, 11 June 2014 | Wednesday, June 11, 2014

KENDALA UTAMA PENANGKARAN

Penjodohan

Dalam penjodohan burung untuk penangkaran, kesulitan utama adalah menyamakan masa birahi burung. Sebab, apabila burung tidak sama masa birahinya, maka penjodohan sulit dilakukan. Untuk itu, Anda perlu memberikan asupan pakan yang bisa memunculkan birahi burung, baik untuk jantan ataupun betina.

Dalam kaitan ini, disarankan Anda menggunakan multivitamin dan multi mineral yang dilengkapi dengan suplemen lengkap dan seimbang disertai bahan aktif yang bermanfaat untuk kebutuhan utama asupan makan burung indukan. Anda bisa misalnya menggunakan BirdMature.

Fungsi utama BirdMature/BMR adalah meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. BMR sangat direkomendasikan untuk digunakan oleh para penangkar sehingga mencapai produksi burung yang optimal.

Macet produksi

Banyak sekali kasus burung macet produksi. Meskipun indukan jantan dan betina terlihat sehat, namun ternyata keduanya tidak juga melakukan perkawinan. Atau kalau melakukan perkawinan tidak terjadi pembuahan. Tanda tidak ada pembuahan adalah telur yang kosong sampai masa pengeraman berakhir.

Sebenarnya, macet produksi dalam kasus di atas adalah karena datangnya masa birahi burung pasca telur menetas tidak berbarengan. Dengan demikian, dalam kasus ini juga disarankan menggunakan BirdMature sehingga muncul birahi jantan dan betina pada saat yang bersamaan.

Fungsi utama BirdMature memang meningkatkan fertilitas dan menormalkan fungsi reproduksi burung. Namun dia memiliki fungsi lain, yakni meningkatkan daya tahan tubuh piyikan (burung-burung muda), menormalkan sistem kekebalan tubuh piyikan serta menyempurnakan pertumbuhan bulu burung.

Banyak burung piyikan mati disebabkan dia kekurangan asupan yang seharusnya tersimpan secara normal ketika dia masih dalam bentuk telur. Dengan pemberian BirdMature, risiko kematian anakan piyikan burung bisa ditekan.

PERAWATAN PASCA TELUR MENETAS

Apabila telah diketahui kapan kira-kira telur akan menetas, persiapkan segala sesuatnya dengan cermat, telaten dan penuh perhatian. Dalam dua atau tiga hari menjelang telur menetas hendaknya telah disediakan kroto atau serangga lain yang lembut dan lunak agar sewaktu-waktu menetas induk langsung dapat memberi makan anak-anaknya sesuai kehendaknya.

Di dalam sangkar induk tidak bisa secara bebas mencarikan makan untuk anaknya, maka kebutuhan pakan untuk anak burung harus selalu diperhatikan dari hari ke hari. Karena kebutuhan makannya tidak selalu sama dari hari ke hari sejak umur 1 hingga 15 hari, anak akan mulai belajar keluar sarang terutama saat bulunya sudah mulai lengkap. Induk burung akan memilih dan memberikan jenis pakan yang sesuai cocok dengan anaknya, sesuai dengan umur dan besar anaknya.

Pada tahap menyuapi ini pemberian pakan ekstra berupa serangga, tidak boleh terlambat, agar pertumbuhan anak burung tidak terlambat, dan mungkin akan mengalami kegagalan. Setelah anak cucakrowo mulai keluar dari sarang, jumlah jatah pakan perlu ditambah. Pada tahap ini, anak burung akan selalu minta disuapi dan kelihatannya selalu lapar dan ingin makan.

Usahakan untuk tidak terlalu cepat memisahkan anak burung dari induknya, tunggu sampai kira-kira berumur satu atau dua bulan. Saat yang paling tepat untuk memisahkan anak dari induknya adalah bila ada tanda-tanda bahwa induk berusaha menjauh, bila anak mendekat untuk minta disuapi dan seolah-olah akan mematuknya. Setelah tanda-tanda tersebut di atas terlihat, segera ambil dan pisahkan dengan hati-hati, agar induknya tidak terkejut dan stress. Apabila terkejut, apalagi stress, dapat mengakibatkan induk burung tidak mau bertelur dalam waktu yang cukup lama.

Di malam hari burung cucakrowo mempunyai kebiasaan tidur lelap dengan memasukkan dan mendekap kepalanya di bawah bulu sayapnya, sehingga apabila cukup hati-hati anaknya dapat di tangkap tanpa setahu induknya.

Anak cucakrowo yang telah dipisahkan, dikumpulkan menjadi satu dalam sangkar pemeliharaan.apabila kelak akan dijadikan calon induk, anak-anak burung ini tidak perlu dipisah-pisahkan agar dapat tetap rukun. Selain itu, dalam membentuk pasangan yang baru, dan menentukan jantan dan betinanya tidak mengalami kesulitan lagi. Tetapi bila dimaksudkan untuk keperluan lain, misalnya calon yang akan diikutkan lomba atau sekedar untuk di dengar suaranya, setelah anak burung mulai belajar berkicau dapat segera dipisahkan dari yang lain, agar cepat dan rajin berkicau. Cari master untuk melatihnya, seperti kaset, menggunakan burung yang sudah jadi dan baik atau menggunakan burung sejenis trucukan

Merawat dan melatih cucakrowo

Setelah cukup umur, burung muda hasil penangkaran, dikumpulkan dalam sangkar terpisah dari induknya. Maksud pemisahan ini antara lain:

  • Ada selera makan bila ada temannya.
  • Lebih merasa tenang.
  • Mengurangi perasaan gelisah pada saat dipisahkan.
  • Kemungkinan akan dijadikan induk baru.
  • Menghemat kebutuhan sangkar.

Dilihat dari berbagai segi, burung cucakrowo hasil penangkaran lebih baik kualitasnya dan memiliki kelebihan dibandingkan cucakrowo hasil tangkapan. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:

  • Lebih jinak dan mudah beradaptasi, karena lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga.
  • Belum pernah tahu dan merasakan kehidupan di hutan sehingga tak ada rasa tertekan atau ingin hidup bebas.
  • Bentuk fisiknya bagus karena pemilihan induknya secara selektif.
  • Corak suara telah dapat diketahui berdasarkan induk yang menurunkan.
  • Kesehatannya terjamin karena terawat sejak telur menetas.
  • Seleksi ketat dan penangkaran yang terkontrol akan menghasilkan keturunan yang semakin hari semakin dapat ditingkatkan kualitasnya.

Kelemahan cucakrowo hasil penangkaran

Walaupun cucakrowo hasil penangkaran memiliki kelebihan, tetapi peternak perlu menguasai cara dan teknik melatih, agar burung cepat dan rajin berkicau dengan baik. Sebab, kelemahan burung hasil penangkaran adalah pada lagunya yang kadang kemasukan “suara setan” atau suara lain yang tidak kita inginkan misalnya suara ayam, perkutut dan suara hewan lainnya.

Dalam melatih cucakrowo muda perlu dipersiapkan langkah sebagai berikut:

  • Usahakan sangkar yang dipakai bukan sangkar yang baru, agar kepala dan bulu tidak rusak, akibat menabrak jeruji sangkar (sangkar lama jerujinya sudah tidak tajam).
  • Usahakan agar cucakrowo muda selalu mendengarkan lagu dan irama kicau dari cucakrowo yang sudah jadi , bagus bahkan pernah menjadi juara. Untuk lebih mudahnya, gunakan kaset rekaman burung cucakrowo juara.
  • Dapat pula digunakan master dari jenis burung trucukan. Karena burung ini memiliki banyak persamaan, baik bentuk maupun irama/ nada kicaunya, hanya suaranya lebih kecil. Kelebihan trothokan ini adalah banyak yang memiliki lagu ganda yang kini banyak digemari dan menang dalam lomba atau pameran.
  • Agar cucakrowo muda tidak takut, jangan didekatkan dengan burung yang telah jadi dan berkicau keras-keras. Bila perlu biarkan burung muda ini mendengarkan kicauannya saja, tanpa melihat burungnya. Setelah beberapa waktu dan kelihatan bahwa burung muda ini sudah agak pandai serta kuat mentalnya, boleh didekatkan dengan burung yang sudah bagus, agar terbiasa dan berani berkicau bersama bersahut-sahutan seperti saat berada dalam arena pameran.

Tanpa latihan yang baik, burung burung yang sudah rajin dan kicaunya bagus pun belum berani unjuk suara di arena.

PROBLEM UTAMA CUCAK ROWO

1. Kurang fighting spirit, hanya diam bila ketemua lawan.
2. Memperdengarkan suara mati.
3. Mabung nyulam terus-menerus
4. Nyekukruk tak bergairah

1. Kurang fighting spirit alias kurang semangat tempur biasanya karena burung masih muda, burung kurang fit, kegemukan. Atasi dengan pemberian asupan yang seimbang gizi, vitamin dan mineralnya. Bisa gunakan BirdVit untuk rawatan harian. Bisa gunakan BirdShout selama 3 hari sebelum turun lomba. Jika kegemukan, perbanyak mandi.

2. Memperdengarkan “suara mati” atau suara burung lain seperti ayam, perkutut dan lain-lain. Atasi dengan pemasteran intensif suara burung cucakrowo. Bisa menggunakan kaset bisa menggunakan cd. Burung jangan dijadikan jinak. Biarkan sedikit liar. Cucakrowo jinak memerlukan stimulan digoda atau disiuli agar bunyi. Cucakrowo semi liar, suaranya cenderung keras dan rajin bunyi.

3. Mabung nyulam terus-menerus, penyebabnya kebanyakan lemak dan protein tetapi kekurangan vitamin dan mineral. Lakukan terapi Bird Mineral dan barengi dengan perawatan harian menggunakan BirdVit. Kurangi dulu penjemuran dari porsi biasanya.

4. Nyekukruk tak bergairah. Bisa disebabkan oleh gangguan parasit, baik cacing maupun kutu. Bisa atasi dengan AscariStop dan FreshAves. Jika gangguan parasit sangat akut, bisa disertai penggunaan BirdFresh.

Sumber Artikel: http://omkicau.com/artikel-lengkap/cucakrowo/
Wednesday, June 11, 2014 | 0 comments | Read More

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *