Google Yahoo Msn
Home » , , » Faktor Faktor Kegagalan Peternak Murai Batu

Faktor Faktor Kegagalan Peternak Murai Batu

Di poskan oleh Unknown Pada hari Saturday, 14 June 2014 | Saturday, June 14, 2014

Mengapa peternak burung murai gagal?

Dari sekian banyak peternak burung murai yang berhasil, jumlah peternak yang gagal masih jauh lebih banyak. Ketidak berhasilan ini 70% didominasi oleh para pemula yang belum punya bekal pengalaman. Mereka termotivasi untuk beternak burung murai karena melihat kesuksesan beberapa peternak dan tergiur oleh harga anakan burung murai (trotol) yang semakin hari semakin mahal.

Padahal kegagalan para peternak burung murai sangat banyak dan lebih kompleks , beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Keliru dalam memilih indukan

a.Betina yang jinak dan jantan yang sudah birahi

Banyak peternak pemula saat awal mulai beternak mereka lebih banyak yang memilih indukan harga murah untuk memperkecil investasi. Hingga dipilihlah murai dari hutan yang biasa dikenal dengan sebutan muda hutan. karena mereka masih tahap coba-coba dan minimnya informasi yang didapat, langkah ini justru akan membawa kerugian lebih besar mulai dari biaya pakan hingga angka kematian yang tinggi.

Perlu diketahui syarat utama untuk berhasil dalam beternak murai, yang pertama adalah indukan betina yang jinak seperti yang pernah penulis utarakan di bab sebelumnya. Murai betina yang masih liar kadar hormone Prolaktin dalam darahnya tinggi dan setiap hari selalu diselimuti stress. Hal ini bukan hanya berlaku pada burung murai saja tetapi berlaku pada seluruh jenis unggas, mereka akan bertelur apabila sudah mendapatkan suasana nyaman dan ketenangan dalam jiwanya.

Penulis pernah mencoba 50 pasang murai indukan muda hutan sebagai bahan riset. Telah kami ujicoba dengan berbagai cara dan berbagai macam obat-obatan perangsang birahi, baik itu melalui injeksi maupun oral selama satu tahun tapi hasilnya sangat mengecewakan. Dari 50 pasang hanya 1 pasang yang berhasil bertelur itupun tidak memuaskan karena murai jantannya masih kurang birahi sehingga telur yang dihasilkan infertil(kosong/tidak ada benih).

Burung muda hutan baik itu betina ataupun jantan yang dipelihara dalam kandang proses birahinya memerlukan waktu yang lama.

Sedangkan burung murai yang sudah tidak bertarung dalam kandang belum tentu sudah jodoh. karena jodoh dan tidaknya burung murai tergantung dari birahi atau tidaknya kedua murai tersebut.Salah satu contoh burung murai muda hutan dapat langsung akur kalau dipasangkan tanpa ada pertarungan tapi tidak jodoh, berbeda dengan murai hasil tangkaran yang banyak bertarung lebih dulu apabila dipasangkan sehingga memerlukan sedikit tehnik untuk menjodohkannya.

Tehnik-tehnik menjodohkan burung murai yang cepat,praktis dan gampang tanpa menggunakan kandang jodohan akan kami bahas pada episode yang akan datang#

b.Indukan yang masih muda baik itu jantan maupun betina

Pilihlah indukan yang sudah siap dan masih muda.

Ciri Indukan yang sudah siap kondisi bulunya sudah mulus dan yang betina sering berkicau dengan mengelepak-kelepakan sayap dan yang jantan juga sudah rajin berkicau, minimal usia betina maupun pejantan 10 bulan dan maksimal usia produktif 5 tahun.

Untuk mengetahui tua /muda murai dari hasil ternakan bisa dilihat dari warna dalam rongga mulut dan sisik pada kaki Kalau murai usia muda masih ada warna merah dalam rongga mulutnya dan kaki masih mulus, sedangkan kaki pada burung yang sudah tua sisiknya kelihatan tebal. Terkecuali burung muda hutan yang baru ditangkap dari hutan baik itu yang tua maupun yang muda kakinya tidak bersisik, selalu kelihatan kecil, bulat dan basah sehingga sulit dibedakan antara yang tua dan yang muda terkecuali yang masih anakan (trotol). Sehingga banyak peternak murai yang terkecoh.

2. Kesehatan & kebersihan

Dalam perjalanan panjang beternak murai, yang memegang peranan tak kalah penting adalah faktor kesehatan. Sebelum burung mati pasti sakit dulu dan sebelum sakit pasti kesehatannya terganggu lebih dulu. Adapun beberapa penyebab gangguan kesehatan pada murai adalah:

Stres karena tekanan mental

Hal ini biasanya banyak dialami oleh burung murai muda hutan. Stres menimbulkan efek negatif,terutama gangguan pada produksi telur serta meningkatnya kepekaan tubuh terhadap bibit penyakit patogen, respon tubuh burung terhadap stres juga erat kaitannya dengan sistem saraf otonom (SSO), atau system saraf tidak sadar, sistem hormonal dan sistem kekebalan tubuh, penurunan kewaspadaan sel darah putih dalam menangkal bibit penyakit (lazy leucocyte syndrome). Kondisi ini akan menyebabkan burung mudah terinfeksi bibit penyakit.

Stres juga menyebabkan gangguan metabolise karbohidrat dan mineral akibatnya pertumbuhan tubuh dan produksi telur terganggu. Gangguan sekresi beberapa zat mediator dalam sistem syaraf (neutrotransmitter), misalnya gangguan sekresi kholesistokinin yang menyebabkan menurunnya tingkat konsumsi pakan (feed intake) Dengan menurunnya konsumsi pakan tubuh burung semakin hari semakin Kurus dan berakhir dengan kematian.

Cekaman udara dingin (daerah pegunungan)

Karena burung murai kurang tahan dengan udara dingin, berbeda dengan burung cucak rowo yang cenderung menyukai udara dingin.

Ketenangan dalam lingkungan peternakan

Hindarkan suara gaduh disekitar kandang dan perlakukan burung dengan hati2 serta tidak kasar. Batasi orang yang berlalu lalang serta basmilah binatang pembawa penyakit /pembuat gaduh.

Sanitasi kandang yang buruk

Sebaiknya lantai kandang tempat beternak murai dalam kondisi tetap kering usahakan dapat sinar matahari pagi dan disemprot dengan desinfektan secara rutin seminggu minimal 2kali. Bisa menggunakan desinfektan merk dektan atau rodalon dengan takaran 2 ml/2 liter air. Desinfektan ini sangat aman untuk burung. Cara pakainya bisa langsung disemprotkan merata dalam kandang untuk mencegah berkembangnya kuman dan bakteri terutama bakteri hemophilus paragallinarum(snot) dan bakteri Escherichia coli (avian colibacillosis).

Ke dua jenis bakteri ini paling sering menyerang burung murai. Langkah yang harus diambil apabila burung sudah terlanjur sakit sebaiknya dipisahkan dari yang sehat,pasang lampu untuk pemanas dan segera berikan antibiotik yang berkualitas tinggi, khususnya pada bakteri E.coli. Mengapa harus berkualitas tinggi, karena banyak antibiotik yang sudah resisten terhadap bakteri E.coli.

contoh antibiotik yang berkelas tinggi yang dapat diperoleh di apotik adalah:

- CRAVIT (levofloxacin) tablet

- MEROPENEM injeksi

Obat antibiotik tersebut diatas dapat dicampurkan dengan obat anti depresan atau obat anti nyeri yang bertujuan supaya burung mau secepatnya makan.

Dan sebaiknya progam pengobatan dilakukan sedini mungkin ketika penyakit atau gejalanya sudah terdeteksi.jika infeksi sudah terlanjur parah pengobatan akan sulit dilakukan karena membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang mahal.

Penyemprotan kandang dengan desinfektan ini banyak dilalaikan/disepelekan oleh sebagian besar peternak.padahal penyemprotan ini sangat besar sekali manfaatnya untuk kesehatan burung dan harga desinfektan tersebut juga tidak mahal.

Pemberian air minum yang bersih

Air minum bersih bebas organisme yang merugikan dan memenuhi syarat kelayakan air minum baik secara biologis,fisis maupun kimiawi.

Membersihkan tempat makan dan minum burung secara rutin dengan desinfektan.
Kualitas pakan dari serangga seperti;

kroto sebaiknya diberikan yang masih segar tidak kotor dan tidak berbau amoniak atau asam.
jangkrik diberikan yang masih sehat contoh jangkrik yang sehat belalainya tidak berair dan badannya masih keras jangkrik yang badannya sudah empuk biasanya jangkrik stok lama yang sudah sakit.
ulat kandang yang masih baru dipanen dari kandang ayam sebaiknya dipuasakan sehari sebelum diberikan pada burung.

Pemberian multivitamin dan elektrolit secara rutin

Cara pertama pemberian multivitamin dan elektrolit dapat dicampurkan ke sedikit kroto dan diberikan langsung keburung setelah kroto termakan habis baru boleh menambahkan kroto lagi (tanpa multivitamin).

Cara kedua pemberian multivitamin dan elektrolit bisa dicampurkan kedalam voor yang halus dan dibasahi air sedikit untuk pakan ulat. Apabila pakan yang diberikan sudah habis termakan, Ulat bisa langsung diberikan pada burung .

3. Tehnik pemeliharaan anakan burung murai pasca panen.

Dalam pemeliharaan tradisional Program panen anakan(piyek) murai biasanya dipanen usia kisaran seminggu. Pada usia ini piyek sudah kelihatan tumbuh bulu jarumnya. Pemberian pakan biasanya menggunakan kroto bersih ditambah dengan voor pakan burung pabrikan yang telah dicampur dengan sedikit air.

Mengapa piyek murai baru dipanen saat usia 1 minggu?

Karena banyak peternak burung murai yang tidak bisa menyuapi /memelihara anak murai mulai usia 1 hari.

Sumber Artikel: http://www.globalfaunafarm.com/artikel-murai/

Yasha Bird Farm :
Yasha Bird Farm is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!

0 comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *